Digital Signage Membuat Smart City dan Saling Terhubung
Dengan 55 persen populasi dunia yang tinggal di kota (menurut data dari Bank Dunia) dan peningkatan kecepatan transformasi digital yang terjadi di seluruh ruang perkotaan, kota berinvestasi dalam teknologi tampilan untuk menghubungkan orang dan komunitas mereka.
Dari perhentian transit ke tujuan seperti bisnis ritel dan tempat wisata, digital signage menyediakan sumber daya saat bepergian bagi warga untuk mengakses informasi dan tetap terhubung. Hal ini memungkinkan kota untuk berinteraksi dengan warga dengan memberikan pembaruan secara real-time, menginformasikan perjalanan, dan meningkatkan pemahaman warga tentang ruang tempat mereka berada untuk memperkaya pengalaman.
Di kota-kota seperti New York City dan Boston, solusi tampilan dinamis sudah menjadi bahan pokok untuk membantu kota terhubung dengan warganya dengan cara baru dan inovatif.
Misalnya, di pinggir jalan atau peron kereta bawah tanah dan kereta api, warga dan wisatawan memiliki akses ke tampilan digital di mana informasi cuaca, pembaruan rute, jadwal, dan penundaan ditampilkan. Di antara tempat-tempat wisata dan toko ritel di seluruh kota, warga juga dapat berinteraksi dengan direktori pencarian jalan untuk bernavigasi antar tujuan dengan mudah.
Masa Depan Smart City Adalah Hemat Energi dan Berkelanjutan
Selain berinteraksi dengan warga dan meningkatkan kehidupan masyarakat, tampilan digital berkelanjutan memungkinkan kota untuk mempercepat perubahan menuju ekonomi nol bersih dan memberdayakan masyarakat untuk hidup dengan cara yang menjamin kualitas hidup yang tinggi bagi generasi sekarang dan mendatang.
Tampilan digital mengurangi penggunaan kertas dan limbah kertas. Selain itu, ketika dibangun dengan teknologi bistable, mereka dapat menyimpan gambar tanpa menggunakan daya apa pun. Contoh teknologi bistable yang paling dikenal adalah di eReader: mereka hanya menggunakan kekuatan untuk “membalik halaman” atau menampilkan informasi baru.
Sebagai gambaran, tampilan LED menghabiskan 40 hingga 100 kilowatt-jam listrik setiap tahun, sedangkan papan reklame digital bistable hanya mengonsumsi 4 hingga 10 KWh.
Ketika teknologi ini dimasukkan ke dalam rambu-rambu di seluruh kota – dari halte bus dan stasiun kereta api hingga rambu dan direktori penunjuk arah – banyak energi yang dihemat dan jumlah jejak karbon yang jauh lebih kecil.
Manfaat lain dari signage digital bistable adalah masa pakai baterai yang lama. Karena konsumsi dayanya yang rendah, baterai yang dipasang di layar digital dapat bertahan hingga tiga bulan dengan sekali pengisian daya. Ini juga berarti bahwa mereka sering kali dapat menggunakan tenaga surya dan menghindari terhubung ke jaringan. Baik di bawah sinar matahari langsung, dalam hujan lebat atau salju, tampilan ini memastikan keterbacaan dan memberikan pembaruan waktu nyata kepada komunitas.
Melindungi Polusi Cahaya Langit Malam
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh kota-kota di seluruh dunia adalah meningkatnya penggunaan pencahayaan buatan dan polusi cahaya yang ditimbulkannya. Papan reklame, lampu jalan, penerangan komersial, dan pajangan luar ruang mengubah planet biru menjadi bola dunia yang bercahaya. Faktanya, Sky&Telescope melaporkan bahwa pencahayaan buatan meningkatkan kecerahan langit malam hari sebesar 20 persen.
Apa artinya ini bagi penduduk kota dan ekosistem lingkungan di sekitar kota pintar?
Laporan World Atlas of Artificial Night Sky Brightness menyoroti bahwa 80 persen populasi dunia hidup di bawah cahaya langit. Pencahayaan yang berlebihan berdampak negatif terhadap kesehatan manusia, meningkatkan risiko depresi dan mengganggu jadwal tidur. Tumbuhan dan hewan bergantung pada siklus terang dan gelap harian untuk mengatur aktivitas penunjang kehidupan seperti reproduksi dan nutrisi, dan pencahayaan buatan secara signifikan mengganggu siklus tersebut.
Tampilan berkelanjutan yang ditenagai oleh teknologi kertas digital adalah solusi untuk tantangan ini – mereka memungkinkan kota menjadi lebih terhubung tanpa mengganggu lingkungan dengan polusi cahaya.
Bagaimana ini bisa dilakukan?
Tampilan berkelanjutan tidak memancarkan cahaya apa pun, melainkan menggunakan pencahayaan sekitar untuk dilihat. Ketika dimasukkan ke dalam signage kota pintar atau tampilan luar ruangan, signage digital menawarkan pengalaman menonton organik tanpa memperkenalkan cahaya terang yang mengganggu lingkungan atau lingkungan.
Untuk melestarikan langit malam, kota-kota dapat berkolaborasi dengan organisasi seperti International Dark Sky Association (IDA) untuk memberikan pendidikan tentang langit gelap dan mendapatkan dukungan warga atas inisiatif langit gelap untuk mempromosikan penggunaan pencahayaan yang efektif dan keberlanjutan kota pintar.
Source : https://www.digitalsignagetoday.com/