Ini adalah bulan Oktober yang sibuk bagi industri OOH. Selama dua minggu terakhir, para pemimpin pemasaran berkumpul di Advertising Week New York, Programmatic I/O, dan Digital Signage Week — yang mencakup DPAA Global Summit, AdTECH: OOH, dan lainnya — untuk membahas peluang yang muncul di media yang ada saat ini. Dari inovasi dalam teknologi hingga momentum keseluruhan yang dialami industri periklanan pada tahun lalu, saya merasa lebih optimis tentang apa yang akan terjadi di tahun 2023.
Berikut adalah takeaways utama saya dari acara tersebut.
1. Fokus baru pada transparansi
DPAA membahas komite kesan yang baru-baru ini diluncurkan, yang tujuannya adalah untuk membawa lebih banyak transparansi ke industri.
Di Advertising Week, kami mengetahui bahwa definisi transparansi juga berkembang. Selain praktik bisnis yang transparan, transparansi akan segera mencakup pemilik media yang mengungkapkan emisi karbon mereka dan lembaga yang menunjukkan kesediaan mereka untuk lebih ramah lingkungan dalam praktik bisnis mereka, serta keragaman bisnis mereka.
Seperti DPAA, Geopath juga berkomitmen penuh untuk meningkatkan transparansi di industri OOH. Pengiklan akan terus mempertanyakan semua aspek penayangan kampanye mereka, mulai dari penayangan tayangan yang tepat menurut format hingga alokasi pembelanjaan yang tepat. Inisiatif strategis Geopath akan memastikan bahwa kami menyediakan landasan data yang transparan, akurat, dan dapat dipercaya untuk iklan OOH — yang dapat dilihat oleh pemilik media dan pengiklan sebagai sumber kebenaran yang diperlukan untuk pertumbuhan industri OOH yang berkelanjutan.
2. Pengukuran adalah kuncinya
Seperti yang dicatat oleh Chief Brand Officer Microsoft Kathleen Hall dalam pidatonya di DPAA, pemasaran selalu memiliki kompleksitasnya sendiri. Di masa lalu, kerumitan terletak pada navigasi semua berbagai pilihan media yang tersedia bagi pengiklan. Sekarang, ini tentang menentukan teknologi mana yang akan digunakan untuk mengoptimalkan program pemasaran dan mengukur efektivitas.
Dalam pembicaraan perusahaan mereka, CEO di PlaceExchange juga menyoroti pentingnya mengungkap proses pengukuran dan menciptakan sistem yang terpadu dan terstandarisasi. Pembeli terprogram, mereka mencatat, sering bertanya-tanya tentang metodologi pengukuran di OOH, seperti mengapa tayangan kadang-kadang bisa tampak begitu tinggi, atau mengapa dua lokasi serupa mungkin melihat hasil yang bervariasi.
Untungnya, Geopath telah bekerja dengan rajin selama setahun terakhir untuk mengatasi poin-poin yang tepat ini. Dengan menstandardisasi pengukuran dan transparansi inventaris sambil mendorong interoperabilitas di seluruh kumpulan data media OOH, Geopath membantu pembeli dan penjual OOH bertransaksi dengan percaya diri dengan menargetkan audiens secara efektif menggunakan metrik dan wawasan perilaku yang lebih baik. Memberikan metrik yang konsisten, tepat, akurat, dan skalabel akan memberi pengiklan OOH kepercayaan jangka panjang pada saluran kami.
3. Gen Z menuju ke metaverse
Erika Wykes-Sneyd, wakil presiden pemasaran global Adidas, memberikan ceramah hebat tentang bagaimana dia membawa merek Adidas ke audiens Gen Z dengan mengembangkan kehadiran yang lebih kuat di platform Web3. Sebagai bagian dari dorongan itu, Adidas meluncurkan koleksi NFT dengan produk fisik dan digital yang dibuat bekerja sama dengan Bored Ape Yacht Club dan PUNKS Comics — semuanya dapat diakses melalui tujuan metaverse di situs web mereka.
Dengan menghidupkan produk mereka di metaverse, merek mendapatkan relevansi untuk generasi berikutnya. Ketika generasi muda semakin beralih ke pengalaman imersif (baik virtual maupun fisik), jangan lupa bahwa dunia virtual adalah representasi virtual dari dunia fisik di mana OOH terintegrasi ke dalam lanskap. Apa bentuk sanjungan yang lebih baik daripada peniruan (virtualisasi). Kita harus melihat apa yang terjadi di ruang virtual, terlibat jika perlu, dan juga belajar dari skala dan wawasan luar biasa yang datang dari keterlibatan tersebut.
4. OOH membantu menjaga persaingan ritel
Menurut Insider Intelligence, belanja iklan media ritel akan mencapai $ 51,4 miliar pada tahun 2023, yang meningkat 26% dari tahun ke tahun dan antusiasme itu jelas hadir di acara tersebut. Dari Fireside Chat Adomni dan Pepsico di AdtechNY hingga panel Media Ritel di Advertising Week, para pembicara menyampaikan pentingnya penargetan Point of Sale (POS) di ruang ritel.
Merek yang menargetkan POS dan memanfaatkan media ritel adalah contoh cemerlang tentang bagaimana DOOH mampu bekerja dengan cara yang tidak dapat dilakukan oleh media lain. Dengan DOOH, pengiklan telah melihat bagaimana mereka dapat meningkatkan ingatan merek, kunjungan toko, opini merek, dan pertimbangan pembelian. Mereka juga dapat memaksimalkan visibilitas mereka pada titik pembelian di mana konsumen kemungkinan besar akan membuat keputusan mereka. Ritel sudah menjadi kategori investasi terbesar kedua di OOH, dan kami mengantisipasi tren investasi ritel ke DOOH akan terus tumbuh sepanjang musim liburan dan hingga 2023.
Source : http://blog.geopath.org/